FN, Cilacap– Operasi pencarian dan pertolongan hari kedua atau pada Jumat (14/11/2025) kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dengan kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB. Dengan begitu, jumlah orang dalam daftar pencarian berkurang menjadi sebanyak 20 jiwa.
Dalam operasi SAR, Basarnas yang ditunjuk sebagai leading sektor operasi ini membagi tiga wilayah operasi (worksite). Empat alat berat dikerahkan untuk mempercepat operasi SAR.
Operasi SAR dihentikan sementara pada pukul 16.30 WIB, lantaran cuaca buruk. Hujan dengan intensitas tinggi kembali turun dan tentunya berisiko dan dapat memicu longsor susulan. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan yang harus disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan korban tambahan.
Rencana Operasi SAR hari Ketiga
Operasi pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan pada Sabtu (15/11/2025). Sesuai arahan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan dalam rapat koordinasi tadi malam, percepatan penanganan darurat akan dilakukan dengan penambahan alat berat sebanyak empat unit.
"Alat berat yang semulanya empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi alat beratnya," kata Budi dalam siaran pers yang diterima. Sabtu (15/11/2025).
Di sisi lain, satu ekor anjing pelacak dari unit K9 Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban dalam operasi SAR esok hari.
Selain fokus pada operasi SAR, dalam fase tanggap darurat ini, secara pararel BNPB juga berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. BNPB menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan makanan, tenda, selimut, dan matras. (arp/red)


